Saturday, June 1, 2013

TULISAN TIGA

MENIKAH bagai sebuah oase, menawarkan keindahan namun saat didekati ternyata hanya indah sesaat. Bahkan sebuah guyon tempo dulu begitu melekat di masyarakat, “menikah itu enaknya lima persen, tapi 95 persen sisanya uenaaaakk tenaaaan. “
Tak terlepas juga hal ini terjadi pada pernikahan muda usia. Meski ada juga yang sukses menjalaninya, namun bukan berarti hubungan yang dijalani mulus-mulus saja. Meski dianggap belum ‘ndholor’ (dewasa, red), karena dianggap memutuskan menikah hanya karena emosi sesaat, namun secara hukum, pasangan berusia 17-23 tahun sudah diperbolehkan menikah.
Di Indonesia sendiri, menurut psikolog Kasandra Putranto, masyarakatnya memiliki kecenderungan menikah muda. Bahkan ‘tren’ ini sempat merebak di kisaran usia akhir 20-an. “Memang ada satu masa dulu orang menikah sekitar umur 18-an, kemudian mundur 20, 22, 24, 26, 28, sampai bahkan 30-an menjadi tren. Nah, tapi kemudian balik lagi nih, ke usia 20 awal,” ujarnya. Ya, menikah muda adalah impian hampir semua orang. Ada sebuah keinginan kelak menjadi ‘teman gaul’ bagi anak-anaknya saat beranjak dewasa. Tak ditakuti sebagai orang tua, tetapi disegani sebagai ‘kakak’ yang bijak. Bahkan ada juga yang merasa sudah puas berpacaran dan siap mengikat hubungan ke arah yang lebih serius. Namun, niat menikah saja tidak cukup, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Kesiapan mental, ekonomi, pendidikan belum lagi menghadapi friksi atau konflik dengan keluarga besar pasti dialami dan itu bisa saja terjadi dan harus dihadapi pada usia yang masih labil
A.BAGAIMANA MEMILIH PASANGAN
NOORMUSLIMA.COM- Mencintai sesama diwajibkan oleh Allah dengan kadar masing-masing. Apalagi mencintai istri atau suami. Saling mencintai satu sama lain akan menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang banyak didambakan oleh semua pasangan suami istri. Dan saling mencintai dengan dasar iman (karena perintah Allah) adalah kunci bahwa cinta ini tidak akan padam.
Namun bagaimana dengan seorang yang akan menikah? bagaimana kriteria mencintai dan dicintai? dan bagaimana cara memilih suami/istri juga dengan dasar iman?
Cinta kepada Allah dan RosulNya yang menjadi dasar utama seorang yang ingin menikah yaitu mempelajari kriteria yang Allah dan RosulNya sarankan dan memprakteknya ketika memilih calon istri/suami. Rasulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
تنكح المرأة لأربع لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك
Artinya : “Wanita dinikahi karena 4 hal : hartanya, kemuliaannya, kecantikannya dan agamanya. maka pilihlah yang memilihi agama maka engkau akan beruntung.” (HR Muslim)
kriteria pemilihan utama adalah wanita yang paham agama, karena ia akan mengetahui kewajiban-kewajibannya sebagai seorang istri dan sadar akan tanggung jawabnya.Setelah itu baru memperhitungkan kecantikannya, hartanya dan kemuliaannya.
Kriteria seorang lelaki baik dan bertanggungjawab pun telah jelas terdapat dalam tuntunan Islam. Dan bagi seorang wanita yang akan menikah, atau khususnya bagi walinya. Agar tidak menolak seseorang baik akhlaq dan agamanya yang datang melamarnya. Sebagaimana sabda Rasul dalam hadist :
إِذا خَطَبَ إِليكم من تَرضَون دينه وخُلُقَه فزوجّوه ، إِلا أن تفعلوا تكن فتنة في الأرض ، وفساد عريض
Artinya : “Jika datang kepada kalian seseorang yang engkau ridhoi agama dan akhlaqnya melamar (anak perempuan kalian) maka segera nikahkanlah (terima), jika tidak akan terjadi fitnah dibumi ini dan kerusakan yang besar.” (HR At-Tirmidzi)
Melaksanakan apa yang Allah dan RosulNya perintahkan perihal adab-adab dan tata cara memilih suami/istri bagi orang yang ingin menikah dan meluruskan niatnya akan menuntun kita kepada cinta sejati dan akan menghindarkan kita dari mencintai karena nafsu dan dampak buruk godaan setan.
Cinta sejati adalah cinta seorang suami kepada istrinya dan cinta istri kepada suaminya. Seorang suami sadar akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga dan seorang istri sadar akan posisinya sebagai penanggung jawab rumah tangga adalah bukti cinta tersebut. [] (180). http://www.noormuslima.com/memilih-pasangan-hidup-dengan-cinta/
Tanggapan :
memilih pasangan hidup salah satunya adalah mencari yang seagama,setia,menghargai perbedaan serta susah senang selalu bersama.


B.SELUK BELUK DALAM HUBUNGAN PERKAWINAN
Pada umumnya salah satu tanda kegagalan suami-istri dalam mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian. Perceraian adalah akumulasi dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan dalam alam bawah sadar individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya menjadikan kekecewaan tersebut muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk bercerai begitu mudah.
Masalah diseputar perkawinan atau kehidupan berkeluarga antara lain:
·         Kesulitan ekonomi keluarga yang kurang tercukupi.
·         Perbedaan watak.
·         Temperamen dan perbedaan kepribadian yang sangat tajam antara  suami dan istri.
·         Ketidakpuasan dalam hubungan seks.
·         Kejenuhan rutinitas.
·         Hubungan antara keluarga besar yang kurang baik.
·         Adanya istilah WIL (wanita idaman lain) atau PIL (pria idaman lain).
·         Masalah harta warisan.
·         Menurunnya perhatian kedua belah pihak.
·         Domonasi dan intervensi orang tua atau mertua.
·         Kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
Dari salah satu masalah diatas yaitu kesalahpahaman yang menyebabkan pasangan menjadi tersinggung, sehingga terkadang memicu adanya perceraian, merupakan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Karena kesalahpahaman itulah yang terkadang pasangan enggan untuk membuka komunikasi dengan pasangannya yang kemudian menimbulkan misskomunikasi. Tanpa mereka sadari dengan keadaan seperti itu malah akan membuat mereka sulit dalam menghadapi problem apapun. Komunikasi yang intern dan baik akan melahirkan saling keterbukaan dan suasana keluarga yang nyaman.Allah juga memerintahkan kepada suami-istri untuk selalu berbuat baik.Suami dan istri sering beranggapan bahwa masalah yang timbul akan selesai dengan sendirinya, asalkan bersabar dan menyediakan waktu yang panjang.
Namun kenyataannya masalah yang didiamkan bukan membaik, malah memburuk seiring berjalannya waktu yang lama. Kejengkelan makin menumpuk dan penyelesaian makin jauh di mata, kareana masalah menjadi seperti benang kusut dan tidak tahu lagi harus memulainya dari mana. Tabungan cinta cenderung menyusut seiring dengan berkecamuknya masalah dengan berkurangnya cinta dan kasih sayang, berkurang pulalah semangat untuk menyelesaikan masalah. Pada akhirnya ketidakpedulian menggantikan cinta dan makin menyesuaikan diri dalam kehidupan yang tidak sehat ini. Dengan kata lain antara suami dan istri sudah menemukan cara yang efektif untuk menyelesaikannya tapi tidak dilakukan sehingga dapat menimbulkan perceraian. http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/cinta-dan-perkawinan.html

TANGGAPAN:
Pernikahan memiliki kedudukan penting dari berbagai jenis Fahisyah yang berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat. Ia mampu membuat sesuatu yang haram menjadi halal, sesuatu yang selama ini terlarang menjadi boleh. Jikalau bukan karena itu, maka anak-anak yang tidak jelas orangtuanya akan semakin banyak, karena syahwat manusia akan terus mendorong pemiliknya untuk menyalurkan hastratnya. Di sisi lain, setan akan terus memanas-manasi, sehingga lengkaplah dua elemen utama dalam perzinaan.

C.PENYESUAIAN DAN PERTUMBUHAN DALAM PERKAWINAN
Dalam pernikahan pun perlu penyesuaian, baik penyesuaian sifat, kebiasaan dan perilaku. Hal itu wajar saja karena masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda. Saat masih berpacaran mungkin semua indah, hal-hal atau kebiasaan buruk sering tertutupi, namun saat setelah menikahlah maka mungkin kekurangan-kekurangan itu muncul dan terbuka. Memutuskan menikah, berarti siap menerima pasangan apa adanya, baik kelebihan dan kekurangannya. bahwa menikah adalah proses pembelajaran yang terus menerus. Setiap individu akan diproses dan berproses dalam pernikahan yang bersifat fluktuatif dan sering tidak menentu arahnya. Proses tersebut biasanya menimbulkan masalah, baik masalah yang sepele hingga masalah besar yang jika tidak bisa menyikapinya dengan baik akan berujung pada perceraian. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/06/03/children-divorce-akibat-perceraian-pada-anak-remaja-467010.html
TANGGAPAN:
Menurut saya penyesuaian merupakan proses yang berlangsung sepanjang waktu karena situasi di dalam kehidupan senantiasa mengalami perubahan. Untuk itu setiap individu perlu menyusun dan mengubah tujuan-tujuan hidupnya seiring dengan perubahan di lingkungannya.
D.PERCERAIAN DAN PERNIKAHAN KEMBALI
Perceraian
Perceraian bisa jadi salah satu hal yang paling mempengaruhi perkembangan anak. Apa pun reaksi anak terhadap perceraian orang tuanya, perkembangan emosional merupakan aspek yang paling terganggu. Selain itu, perkembangan konsep diri anak dapat saja terganggu karena menyaksikan orang tua yang kerap bertengkar.

Meski konsep diri berkembang di masa remaja, bibit dari konsep diri tumbuh pada masa balita. Ditambah buruknya hubungan orang tua setelah perceraian, dapat saja di kemudian hari membuat performance anak di sekolah buruk atau mengembangkan sikap negatif terhadap perkawinan. Namun, situasi demikian kasuistik sifatnya.

Anak-anak dari keluarga bercerai tampaknya menanggung beban tertentu. Mereka dituntut lebih bertoleransi karena banyaknya perubahan. Mereka pun jadi lebih cepat matang. Bagaimana anak yang terbiasa dibelikan mainan harus mengerti dan menerima bila mendapat jawaban seperti, "Kamu harus mengerti. Mama kan tidak punya uang seperti dulu lagi."
Sisi baiknya, beban berat membuat anak lebih cepat mandiri dan bertanggung jawab. Meski sisi emosionalnya, mungkin saja, dalam hati si anak berteriak merasa tidak rela dengan apa yang dialami.
Namun tak semua anak mesti sengsara karena perceraian ayah-ibunya. Ada juga anak darikeluarga bercerai tapi dapat bahagia dan tidak lagi menyimpan kemarahan pada orang tua. Ini mungkin terjadi jika orang tua cepat menyadari apa yang diperbuat dan tidak mengubah perlakuan mereka terhadap anak-anaknya. Kesalahan mungkin dilakukan ayah dan ibu, tapi anak-anak tetap patut mendapat kehidupan yang layak.

Yang penting, anak tetap berkesempatan bertemu ayah dan ibunya. Selain itu, menghilangkan dendam diantara orang tua amat perlu dilakukan. Apalagi, tanpa disadari, orang tua tak jarang menjelek-jelekkan pasangannya di depan anak. Atau, mengatakan anak memiliki kualitas negatif yang sama dengan ayah atau ibunya. Jauh lebih baik Anda memfokuskan diri pada perkembangan anak
TANGGAPAN:
Menurut saya penyebab terjadinya perceraian aadalah ketidak harmonisan dalam keluarga,perzinahan krisis moral dan ahlak dan adanya masalah masalah dalam perkawinan.
PERNIKAHAN KEMBALI
Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan. http://panduelnino.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonalcinta-dan.html

TANGGAPAN:
Menurut saya Esensi dalam pernikahan adalah menyatukan dua manusia yang berbeda latar belakang. Untuk itu kesamaan pandangan dalam kehidupan lebih penting untuk diusahakan bersama.Jika ingin sukses dalam pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu, jangan biarkan kegagalan masa lalu mengecilkan hati, menikah Kembali setelah perceraian bisa menjadi kan pengalaman, tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang lebih baik lagi dari pernikahan sebelumnya.
E.SINGLE LIFE
Paradigma terhadap lajang cenderung memojokkan. pertanyaannya kapan menikah?? Ganteng-ganteng kok ga menikah? Apakah Melajang Sebuah Pilihan??
Ada banyak alasan untuk tetap melajang. Perkembangan jaman, perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap hidup melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser, apalagi tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang. Tidak dapat dipungkuri, sebenarnya lajang juga mempunyai keinginan untuk menikah, memiliki pasangan untuk berbagi dalam suka dan duka. Apalagi melihat teman yang seumuran yang telah memiliki sepasang anak yang lucu dan menggemaskan. Bisa jadi, mereka belum menemukan pasangan atau jodoh yang cocok di hati. Itulah alasan mereka untuk tetap menjalani hidup sebagai lajang. Melajang adalah sebuah sebuah pilihan dan bukan terpaksa, selama pelajang menikmati hidupnya. Pelajang akan mengakhiri masa lajangnya dengan senang hati jika telah menemukan seorang yang telah cocok di hati. Kehidupan melajang bukanlah sebuah hal yang perlu ditakuti. Bukan pula sebuah pemberontakan terhadap sebuah ikatan pernikahan. Hanya, mereka belum ketemu jodoh yang cocok untuk berbagi dalam suka dan duka serta menghabiskan waktu bersama di hari tua. Arus modernisasi dan gender membuat para perempuan Indonesia dapat menempati posisi yang setara bahkan melebihi pria. Bahkan sekarang banyak perempuan yang mempunyai penghasilan lebih besar dari pria. Ditambah dengan konsep pilihan melajang, terutama kota-kota besar, mendorong perempuan Indonesia untuk hidup sendiri.


TANGGAPAN:
Menurut saya penyebab single life adalah perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap hidup melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser, apalagi tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang.


Nama               : verra nurmalasari
Kelas               : 2PA02
Npm                : 18511389


No comments:

Post a Comment