MENIKAH bagai sebuah oase,
menawarkan keindahan namun saat didekati ternyata hanya indah sesaat. Bahkan
sebuah guyon tempo dulu begitu melekat di masyarakat, “menikah itu enaknya lima
persen, tapi 95 persen sisanya uenaaaakk tenaaaan. “
Tak terlepas juga hal ini
terjadi pada pernikahan muda usia. Meski ada juga yang sukses menjalaninya,
namun bukan berarti hubungan yang dijalani mulus-mulus saja. Meski dianggap
belum ‘ndholor’ (dewasa, red), karena dianggap memutuskan menikah hanya karena
emosi sesaat, namun secara hukum, pasangan berusia 17-23 tahun sudah
diperbolehkan menikah.
Di Indonesia sendiri,
menurut psikolog Kasandra Putranto, masyarakatnya memiliki kecenderungan
menikah muda. Bahkan ‘tren’ ini sempat merebak di kisaran usia akhir 20-an.
“Memang ada satu masa dulu orang menikah sekitar umur 18-an, kemudian mundur
20, 22, 24, 26, 28, sampai bahkan 30-an menjadi tren. Nah, tapi kemudian balik
lagi nih, ke usia 20 awal,” ujarnya. Ya, menikah muda adalah impian hampir
semua orang. Ada sebuah keinginan kelak menjadi ‘teman gaul’ bagi anak-anaknya
saat beranjak dewasa. Tak ditakuti sebagai orang tua, tetapi disegani sebagai
‘kakak’ yang bijak. Bahkan ada juga yang merasa sudah puas berpacaran dan siap
mengikat hubungan ke arah yang lebih serius. Namun, niat menikah saja tidak
cukup, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Kesiapan mental, ekonomi,
pendidikan belum lagi menghadapi friksi atau konflik dengan keluarga besar
pasti dialami dan itu bisa saja terjadi dan harus dihadapi pada usia yang masih
labil
A.BAGAIMANA MEMILIH PASANGAN
NOORMUSLIMA.COM- Mencintai sesama diwajibkan oleh Allah
dengan kadar masing-masing. Apalagi mencintai istri atau suami. Saling
mencintai satu sama lain akan menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan
rahmah sebagaimana yang banyak didambakan oleh semua pasangan suami istri.
Dan saling mencintai dengan dasar iman (karena perintah Allah) adalah
kunci bahwa cinta ini tidak akan padam.
Namun
bagaimana dengan seorang yang akan menikah? bagaimana kriteria mencintai dan
dicintai? dan bagaimana cara memilih suami/istri juga dengan dasar iman?
Cinta kepada
Allah dan RosulNya yang menjadi dasar utama seorang yang ingin menikah yaitu
mempelajari kriteria yang Allah dan RosulNya sarankan dan memprakteknya ketika
memilih calon istri/suami. Rasulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
تنكح المرأة لأربع لمالها
ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك
Artinya : “Wanita dinikahi karena 4 hal : hartanya,
kemuliaannya, kecantikannya dan agamanya. maka pilihlah yang memilihi agama
maka engkau akan beruntung.” (HR Muslim)
kriteria
pemilihan utama adalah wanita yang paham agama, karena ia akan mengetahui
kewajiban-kewajibannya sebagai seorang istri dan sadar akan tanggung
jawabnya.Setelah itu baru memperhitungkan kecantikannya, hartanya dan
kemuliaannya.
Kriteria seorang lelaki baik dan
bertanggungjawab pun telah jelas terdapat dalam tuntunan Islam. Dan bagi
seorang wanita yang akan menikah, atau khususnya bagi walinya. Agar tidak
menolak seseorang baik akhlaq dan agamanya yang datang melamarnya. Sebagaimana
sabda Rasul dalam hadist :
إِذا خَطَبَ إِليكم من تَرضَون
دينه وخُلُقَه فزوجّوه ، إِلا أن تفعلوا تكن فتنة في الأرض ، وفساد عريض
Artinya : “Jika datang kepada kalian
seseorang yang engkau ridhoi agama dan akhlaqnya melamar (anak perempuan kalian) maka segera
nikahkanlah (terima), jika tidak akan terjadi fitnah dibumi ini dan kerusakan
yang besar.” (HR At-Tirmidzi)
Melaksanakan
apa yang Allah dan RosulNya perintahkan perihal adab-adab dan tata cara memilih
suami/istri bagi orang yang ingin menikah dan meluruskan niatnya akan menuntun
kita kepada cinta sejati dan akan menghindarkan kita dari mencintai karena
nafsu dan dampak buruk godaan setan.
Cinta sejati adalah cinta seorang suami kepada istrinya dan cinta istri kepada suaminya. Seorang suami sadar akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga dan seorang istri sadar akan posisinya sebagai penanggung jawab rumah tangga adalah bukti cinta tersebut. [] (180). http://www.noormuslima.com/memilih-pasangan-hidup-dengan-cinta/
Cinta sejati adalah cinta seorang suami kepada istrinya dan cinta istri kepada suaminya. Seorang suami sadar akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga dan seorang istri sadar akan posisinya sebagai penanggung jawab rumah tangga adalah bukti cinta tersebut. [] (180). http://www.noormuslima.com/memilih-pasangan-hidup-dengan-cinta/
Tanggapan :
memilih pasangan hidup salah
satunya adalah mencari yang seagama,setia,menghargai perbedaan serta susah
senang selalu bersama.
B.SELUK BELUK DALAM HUBUNGAN PERKAWINAN
Pada umumnya salah satu tanda kegagalan
suami-istri dalam mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian. Perceraian
adalah akumulasi dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan dalam alam
bawah sadar individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya menjadikan
kekecewaan tersebut muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk bercerai
begitu mudah.
Masalah diseputar perkawinan atau kehidupan berkeluarga antara
lain:
· Kesulitan
ekonomi keluarga yang kurang tercukupi.
· Perbedaan watak.
· Temperamen dan perbedaan kepribadian yang
sangat tajam antara suami dan istri.
· Ketidakpuasan dalam hubungan seks.
· Kejenuhan rutinitas.
· Hubungan
antara keluarga besar yang kurang baik.
· Adanya
istilah WIL (wanita idaman lain) atau PIL (pria idaman lain).
· Masalah harta warisan.
· Menurunnya
perhatian kedua belah pihak.
· Domonasi dan intervensi orang tua atau mertua.
· Kesalahpahaman
antara kedua belah pihak.
Dari salah satu masalah
diatas yaitu kesalahpahaman yang menyebabkan pasangan menjadi tersinggung,
sehingga terkadang memicu adanya perceraian, merupakan masalah yang sering
terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Karena kesalahpahaman itulah yang
terkadang pasangan enggan untuk membuka komunikasi dengan pasangannya yang
kemudian menimbulkan misskomunikasi. Tanpa mereka sadari dengan keadaan seperti
itu malah akan membuat mereka sulit dalam menghadapi problem apapun. Komunikasi
yang intern dan baik akan melahirkan saling keterbukaan dan suasana keluarga
yang nyaman.Allah juga memerintahkan kepada suami-istri untuk selalu berbuat
baik.Suami dan istri sering beranggapan bahwa masalah yang timbul akan selesai
dengan sendirinya, asalkan bersabar dan menyediakan waktu yang panjang.
Namun kenyataannya
masalah yang didiamkan bukan membaik, malah memburuk seiring berjalannya waktu
yang lama. Kejengkelan makin menumpuk dan penyelesaian makin jauh di mata,
kareana masalah menjadi seperti benang kusut dan tidak tahu lagi harus
memulainya dari mana. Tabungan cinta cenderung menyusut seiring dengan
berkecamuknya masalah dengan berkurangnya cinta dan kasih sayang, berkurang
pulalah semangat untuk menyelesaikan masalah. Pada akhirnya ketidakpedulian
menggantikan cinta dan makin menyesuaikan diri dalam kehidupan yang tidak sehat
ini. Dengan kata lain antara suami dan istri sudah menemukan cara yang efektif
untuk menyelesaikannya tapi tidak dilakukan sehingga dapat menimbulkan
perceraian. http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/cinta-dan-perkawinan.html
TANGGAPAN:
Pernikahan memiliki
kedudukan penting dari berbagai jenis Fahisyah yang berkembang pesat di
tengah-tengah masyarakat. Ia mampu membuat sesuatu yang haram menjadi halal,
sesuatu yang selama ini terlarang menjadi boleh. Jikalau bukan karena itu, maka
anak-anak yang tidak jelas orangtuanya akan semakin banyak, karena syahwat
manusia akan terus mendorong pemiliknya untuk menyalurkan hastratnya. Di sisi
lain, setan akan terus memanas-manasi, sehingga lengkaplah dua elemen utama
dalam perzinaan.
C.PENYESUAIAN DAN PERTUMBUHAN DALAM PERKAWINAN
Dalam pernikahan pun perlu penyesuaian,
baik penyesuaian sifat, kebiasaan dan perilaku. Hal itu wajar saja karena
masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda. Saat masih berpacaran
mungkin semua indah, hal-hal atau kebiasaan buruk sering tertutupi, namun saat
setelah menikahlah maka mungkin kekurangan-kekurangan itu muncul dan terbuka.
Memutuskan menikah, berarti siap menerima pasangan apa adanya, baik kelebihan
dan kekurangannya. bahwa menikah adalah
proses pembelajaran yang terus menerus. Setiap individu akan diproses dan
berproses dalam pernikahan yang bersifat fluktuatif dan sering tidak menentu
arahnya. Proses tersebut biasanya menimbulkan masalah, baik masalah yang sepele
hingga masalah besar yang jika tidak bisa menyikapinya dengan baik akan
berujung pada perceraian. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/06/03/children-divorce-akibat-perceraian-pada-anak-remaja-467010.html
TANGGAPAN:
Menurut saya penyesuaian
merupakan proses yang berlangsung sepanjang waktu karena situasi di dalam
kehidupan senantiasa mengalami perubahan. Untuk itu setiap individu perlu
menyusun dan mengubah tujuan-tujuan hidupnya seiring dengan perubahan di
lingkungannya.
D.PERCERAIAN DAN
PERNIKAHAN KEMBALI
Perceraian
Perceraian bisa jadi salah satu hal yang paling mempengaruhi
perkembangan anak. Apa pun reaksi anak terhadap perceraian orang tuanya,
perkembangan emosional merupakan aspek yang paling terganggu. Selain itu,
perkembangan konsep diri anak dapat saja terganggu karena menyaksikan orang tua
yang kerap bertengkar.
Meski konsep diri berkembang di masa remaja, bibit dari konsep diri tumbuh pada masa balita. Ditambah buruknya hubungan orang tua setelah perceraian, dapat saja di kemudian hari membuat performance anak di sekolah buruk atau mengembangkan sikap negatif terhadap perkawinan. Namun, situasi demikian kasuistik sifatnya.
Anak-anak dari keluarga bercerai tampaknya menanggung beban tertentu. Mereka dituntut lebih bertoleransi karena banyaknya perubahan. Mereka pun jadi lebih cepat matang. Bagaimana anak yang terbiasa dibelikan mainan harus mengerti dan menerima bila mendapat jawaban seperti, "Kamu harus mengerti. Mama kan tidak punya uang seperti dulu lagi."
Meski konsep diri berkembang di masa remaja, bibit dari konsep diri tumbuh pada masa balita. Ditambah buruknya hubungan orang tua setelah perceraian, dapat saja di kemudian hari membuat performance anak di sekolah buruk atau mengembangkan sikap negatif terhadap perkawinan. Namun, situasi demikian kasuistik sifatnya.
Anak-anak dari keluarga bercerai tampaknya menanggung beban tertentu. Mereka dituntut lebih bertoleransi karena banyaknya perubahan. Mereka pun jadi lebih cepat matang. Bagaimana anak yang terbiasa dibelikan mainan harus mengerti dan menerima bila mendapat jawaban seperti, "Kamu harus mengerti. Mama kan tidak punya uang seperti dulu lagi."
Sisi baiknya, beban berat membuat anak lebih cepat mandiri
dan bertanggung jawab. Meski sisi emosionalnya, mungkin saja, dalam hati si
anak berteriak merasa tidak rela dengan apa yang dialami.
Namun tak semua anak mesti sengsara karena perceraian
ayah-ibunya. Ada juga anak darikeluarga bercerai tapi dapat bahagia dan tidak
lagi menyimpan kemarahan pada orang tua. Ini mungkin terjadi jika orang tua
cepat menyadari apa yang diperbuat dan tidak mengubah perlakuan mereka terhadap
anak-anaknya. Kesalahan mungkin dilakukan ayah dan ibu, tapi anak-anak tetap patut
mendapat kehidupan yang layak.
Yang penting, anak tetap berkesempatan bertemu ayah dan ibunya. Selain itu, menghilangkan dendam diantara orang tua amat perlu dilakukan. Apalagi, tanpa disadari, orang tua tak jarang menjelek-jelekkan pasangannya di depan anak. Atau, mengatakan anak memiliki kualitas negatif yang sama dengan ayah atau ibunya. Jauh lebih baik Anda memfokuskan diri pada perkembangan anak
Yang penting, anak tetap berkesempatan bertemu ayah dan ibunya. Selain itu, menghilangkan dendam diantara orang tua amat perlu dilakukan. Apalagi, tanpa disadari, orang tua tak jarang menjelek-jelekkan pasangannya di depan anak. Atau, mengatakan anak memiliki kualitas negatif yang sama dengan ayah atau ibunya. Jauh lebih baik Anda memfokuskan diri pada perkembangan anak
TANGGAPAN:
Menurut saya penyebab terjadinya perceraian aadalah ketidak
harmonisan dalam keluarga,perzinahan krisis moral dan ahlak dan adanya masalah
masalah dalam perkawinan.
PERNIKAHAN
KEMBALI
Pernikahan bukanlah akhir kisah indah
bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak
menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan
yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari
semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin
mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya
dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama
menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
http://panduelnino.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonalcinta-dan.html
TANGGAPAN:
Menurut saya Esensi dalam pernikahan adalah menyatukan dua manusia yang
berbeda latar belakang. Untuk itu kesamaan pandangan dalam kehidupan lebih
penting untuk diusahakan bersama.Jika ingin sukses dalam pernikahan baru, perlu
menyadari tentang beberapa hal tertentu, jangan biarkan kegagalan masa lalu
mengecilkan hati, menikah Kembali setelah perceraian bisa menjadi kan
pengalaman, tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang lebih baik
lagi dari pernikahan sebelumnya.
E.SINGLE
LIFE
Paradigma terhadap lajang cenderung memojokkan. pertanyaannya
kapan menikah?? Ganteng-ganteng kok ga menikah? Apakah Melajang Sebuah
Pilihan??
Ada banyak alasan untuk tetap melajang. Perkembangan
jaman, perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum
bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang
kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap
hidup melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser, apalagi
tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam
memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang
bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak
pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang. Tidak dapat
dipungkuri, sebenarnya lajang juga mempunyai keinginan untuk menikah, memiliki
pasangan untuk berbagi dalam suka dan duka. Apalagi melihat teman yang seumuran
yang telah memiliki sepasang anak yang lucu dan menggemaskan. Bisa jadi, mereka
belum menemukan pasangan atau jodoh yang cocok di hati. Itulah alasan mereka
untuk tetap menjalani hidup sebagai lajang. Melajang adalah sebuah sebuah
pilihan dan bukan terpaksa, selama pelajang menikmati hidupnya. Pelajang akan mengakhiri
masa lajangnya dengan senang hati jika telah menemukan seorang yang telah cocok
di hati. Kehidupan melajang bukanlah sebuah hal yang perlu ditakuti. Bukan pula
sebuah pemberontakan terhadap sebuah ikatan pernikahan. Hanya, mereka belum
ketemu jodoh yang cocok untuk berbagi dalam suka dan duka serta menghabiskan
waktu bersama di hari tua. Arus modernisasi dan gender membuat para perempuan
Indonesia dapat menempati posisi yang setara bahkan melebihi pria. Bahkan
sekarang banyak perempuan yang mempunyai penghasilan lebih besar dari pria.
Ditambah dengan konsep pilihan melajang, terutama kota-kota besar, mendorong
perempuan Indonesia untuk hidup sendiri.
TANGGAPAN:
Menurut saya penyebab single life adalah perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu,
belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi,
perceraian yang kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih
untuk tetap hidup melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser,
apalagi tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam
memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang
bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak
pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang.
Nama
: verra nurmalasari
Kelas : 2PA02
Npm : 18511389
No comments:
Post a Comment