A.Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang
Menurut Allport
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut
prinsip otonomi fungsional
Kualitas
Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1Ekstensi sense of self
·
Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
·
Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
·
Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan
orang lain
Kapasitas intimacy
(hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap
orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan
untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusu (misal mengolah
dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis,
keahlian dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan
diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak
sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada
saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada
latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan
dan arti. Contohnya lewat agama
B.PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MENURUT CARL ROGERS
Rogers tidak memfokuskan diri
untuk mempelajari “tahap” pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, namun
dia lebih tertarik untuk meneliti dengan cara yang lain yaitu dengan bagaimana
evaluasi dapat menuntun untuk membedakan antara pengalaman dan apa yang orang
persepsikan tentang pengalaman itu sendiri.
Contoh sederhana dapat dilihat sebagai berikut: seorang gadis
kecil yang memiliki konsep diri bahwa ia seorang gadis yang baik, sangat
dicintai oleh orangtuanya, dan yang terpesona dengan kereta api kemudian
menungkapkan pada orang tuanya bahwa ia ingin menjadi insinyur mesin dan
akhirnya menjadi kepala stasiun kereta api. Orang tua gadis tersebut sangat
tradisional, bahkan tidak mengijikan ia untuk memilih pekerjaan yang
diperutukan laki-laki. Hasilnya gadis kecil itu mengubah konsep dirinya. Dia
memutuskan bahwa dia adalah gadis yang “tidak baik” karena tidak mau menuruti
keinginan orang tuanya. Dia berfikir bahwa orang tuanya tidak menyukainya atau
mungkin dia memutuskan bahwa dia tidak tertarik pada pekerjaan itu selamanya.
Beberapa pilihan sebelumnya akan mengubah realitas seorang
anak karena ia tidak buruk dan orangtuanya sangat menyukai dia dan dia ingin
menjadi insinyur. Self image dia akan keluar dari tahapan pengalaman aktualnya.
Rogers berkata jika gadis tersebut menyangkal nilai-nilai kebenarannya dengan
membuat pilihan yang ketiga – menyerah dari ketertarikannya – dan jika ia
meneruskan sesuatu sebagai nilai yang di tolak oleh orang lain, dirinya akan
berakhir dengan melawan dirinya sendiri. Dia akan merasa seolah-olah dirinya
tidak mengetahui dengan jelas siapa dirinya sendiri dan apa yang dia inginkan,
maka ia akan berkepribadian keras, tidak nyaman,
Jika penolakan menjadi style, dan
orang tidak menyadari ketidaksesuaian dalam dirinya maka kecemasan dan ancaman
muncul akibat dari orang yang sangat sadar dengan ketidaksesuaian itu. Sedikit
saja seseorang menyadari bahwa perbedaan antara pengalaman organismik dengan
konsep diri yang tidak muncul ke kesadaran telah membuatnya merasakan
kecemasan. Rogers mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan ketidaknyamanan atau
ketegangan yang sebabnya tidak diketahui. Ketika orang semakin menyadari
ketidaksesuaian antara pengalaman dengan persepsi dirinya, kecemasan berubah
menjadi ancaman terhadap konsep diri yang sesuai. Kecemasan dan ancaman yang
menjadi indikasi adanya ketidaksesuaian diri dengan pengalaman membuat orang
berada dalam perasaan tegang yang tidak menyenangkan namun pada tingkat
tertentu kecemasan dan ancaman itu dibutuhkan untuk mengembangkan diri memperoleh
jiwa yang seha
C.HIERARKI KEBUTUHAN INDIVIDU
MENURUT MASLOW
Maslow
menggunakan piramida sebagai
peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki
kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut :
Kebutuhan fisiologis atau dasar
Kebutuhan
akan rasa aman
Kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan
untuk dihargai
Kebutuhan
untuk aktualisasi diri
Maslow
menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga diri
dengan sebutan homeostatis.mudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow
memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi,
seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan
prinsip tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi
sebagai kebutuhan untuk bertahan.[ Cinta dan kasih
sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis
sama dengan insting.
1.Kebutuhan Fisiologis
Pada
tingkat yang paling bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik
(kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan sebagainya) yang ditandai oleh
kekurangan (defisi) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan
ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs) yang jika tidak
dipenuhi dalam keadaan yang sangat estrim (misalnya kelaparan) bisa manusia
yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh
kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif sudah
tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety
needs)
2.Kebutuhan Rasa Aman
Jenis
kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas,
perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari
rasa takut dan cemas dan sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka
[[manusia[[ membuat peraturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan,
membuat sistem, asuransi, pensiun dan sebagainya ,Sama
halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini
terlalu lama dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang
tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan
cenderung ke arah yang makin negatif.
3.Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Setelah
kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk
dimiliki dan dicintai (belongingness and love needs). Setiap orang
ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain Ia
ingin mencintai dan dicintai. Setiap orang ingin setia kawan dan butuh
kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri, ingin
punya "akar" dalam masyarakat. Setiap orang butuh menjadi
bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga,
dll Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara,
sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya
pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga
diri orang yang bersangkutan.
4.Kebutuhan Harga Diri
Di
sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul
kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua macam
kebutuhan akan harga diri Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua
adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi,
kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain. Orang-orang
yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang
percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang
terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self
actualization)
5.Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan
ini merupakan ,kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun
secara hirarki, melainkan saling mengisiJika berbagai meta kebutuhan tidak
terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus
asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri,
kehilangan selera dan sebagainya
D.CIRI CIRI KEPRIBADIAN YANG SEHAT
MENURUT FROMM
Cinta yang produktif,
pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
SUMBER:
NAMA: VERRA
NURMALASARI
KELAS : 2PA02
NPM : 18511389
No comments:
Post a Comment