Tuesday, March 26, 2013

Tulisan tiga


Penyesuian diri
dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity) dan penyesuian diri sebagai usaha penguasaan . Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku di daerah dingin tersebut.Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain.Dengan memaknai penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan mendapattekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baiksecara moral, sosial, maupun emosional.Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan (mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih  sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.

Scheneiders (1964: 51) mengemukakan beberapa kriteria penyesuaian yang tergolong baik (well adjusment) ditandai dengan: 
1.      pengetahuan dan tilikan terhadap diri sendiri,
2.      obyektivitas diri dan penerimaan diri, 
3.      pengendalian diri dan perkembangan diri, 
4.      keutuhan pribadi, 
5.      tujuan dan arah yang jelas, 
6.      perspektif, skala nilai dan filsafat hidup memadai, 
7.      rasa humor, 
8.      rasa tanggung jawab, 
9.      kematangan respon, 
10.  perkembangan kebiasaan yang baik, 
11.  adaptabilitas, 
12.  bebas dari respon-respon yang simptomatis (gejala gangguan mental), 
13.  kecakapan bekerja sama dan menaruh minat kepada orang lain, 
14.  memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain, 
15.  kepuasan dalam bekerja dan bermain, dan 
16.  orientasi yang menandai terhadap realitas.
Schneiders (1964: 51) mengungkapkan bahwa individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik (well adjustment person) adalah mereka dengan segala keterbatasannya, kemampuannya serta kepribadiannya telah belajar untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan lingkungannya dengan cara efisien, matang, bermanfaat, dan memuaskan. Efisien artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak membuang waktu banyak, dan sedikit melakukan kesalahan. Matang artinya bahwa individu tersebut dapat memulai dengan melihat dan menilai situasi dengan kritis sebelum bereaksi. Bermanfaat artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut bertujuan untuk kemanusiaan, berguna dalam lingkungan sosial, dan yang berhubungan dengan Tuhan. Selanjutnya, memuaskan artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat menimbulkan perasaan puas pada dirinya dan membawa dampak yang baik pada dirinya dalam bereaksi selanjutnya. Mereka juga dapat menyelesaikan konflik-konflik mental, frustasi dan kesulitan-kesulitan dalam diri maupun kesulitan yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya serta tidak menunjukkan perilaku yang memperlihatkan gejala menyimpang. 
Pertumbuhan Personal 
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi- 
fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Proff Gessel  
mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung secara terus-menerus. 

Proses Pertumbuhan Individu secara fisik 
     Dari bayi hingga tua kita sebagai manusia normal mengalami pertumbuhan secara terus menerus.  
    Penyesuaian diri dengan lingkungan nya pun terus berkembang.

       Variasi dalam Pertumbuhan
Dalam variasi pertumbuhan memang sangat beragam. Tidak semua individu berhasil dalam 
melakukan penyesuaian diri berdasarkan tingkatan usia, pertumbuhan fisik, maupun sosial nya. 
Mengapa? karena terkadang terdapat rintangan-rintangan yang menyebabkan ketidakberhasilan 
individu dalam melakukan penyesuaian, baik rintangan itu dari dalam diri atau dari luar diri.
         
         Kondisi-Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmani  seperti pembawa atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang 
diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi 
tubuh, kondisi jasmani dan kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana 
individu dapat menyesuaikan diri nya. 
Nama          :Verra nurmala sari
Npm            :18511389
mata kuliah   :kesehatan mental 
Sumber:
Fatimah,N.(2006),psikologi perkembangan.Bandung:Pusaka setia.




No comments:

Post a Comment