Jakarta - Adegan tersadis dalam video tentang kekerasan di Mesuji, dipastikan merupakan kejadian yang terjadi di tempat dan waktu lain. Meski bukan bagian dari kejadian tindak kekerasan yang dialami oleh para warga yang sedang bersengketa mengenai kepemilikan lahan dengan perkebunan setempat, namun TGPF Mesuji tetap akan menelitinya.
Demikian hasil verifikasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Mesuji setelah melakukan pengumpulan data dan fakta di lapangan. Temuan tersebut disampaikan oleh Ketua TGPF Mesuji, Denny Indrayana di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (2/1/2012). "Memang ada gambar-gambar yang itu tidak diakui oleh warga terjadi di tiga lokasi, tapi sekali lagi ini perlu tetap kita jadikan informasi yang untuk didalami,” kata Ketua TGPF kasus Mesuji, Denny Indrayana, usai acara laporan awal TGPF kepada Menkopolhukam di Kantor Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Senin (2/1/2012).
Selain pengakuan dari masyarakat, temuan TGPF diperkuat dengan bantuan dari ahli dan penelusuran ke lapangan. "Terutama bagian yang paling sadis, keterangan yang saya dapatkan dari ahli IT maupun laporan dari teman-teman di lapangan, itu adalah bagian yang terpisah," lanjutnya.
Meskipun demikian, bagian potongan video lainnya tetap diverifikasi sebagai kejadian dari tiga lokasi konflik tersebut. TGPF pun akan terus menyelidiki lebih mendalam tentang kemungkinan adanya pelanggaran HAM. "Karena ini menyangkut kejadian hilangnya nyawa manusia," jelas Deni.
Sebelumnya diberitakan video berisi cuplikan kekerasan di Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan banyak diragukan. Hasil temuan awal TGPF ini, menguatkan bahwa sebagian isi video tersebut memang tidak terjadi di daerah
Nama:verra nurmalasari
kelas:1pa04
npm:18511389
sumber : http://www.detiknews.com/read/2012/01/02/184719
No comments:
Post a Comment