Wednesday, December 7, 2011

Alinea dan Paragraf

Alinea atau paragraf: penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema.
SYARAT PARAGRAF:
1. KESATUAN = Setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
2. KOHERENSI = Setiap paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya
3. KELENGKAPAN = Berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik.
UNSUR-UNSUR PARAGRAF:
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama
3. Kalimat penjelas
4. Judul (kepala karangan).
Syarat suatu judul:
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
¤JENIS-JENIS KARANGAN:
1. Eksposisi: berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh: Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secara seksama, bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan.
2. Argumentasi: bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh: Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng dan selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut.
3. Deskripsi: berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh: Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.
4. Persuasi: karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh: Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras, sehingga perlu pengolahan dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
5. Narasi: karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh: Andi terkejut melihat neneknya tiba-tiba datang. Ia langsung saja menjerit sekencangnya. Tak disangka neneknya marah dan memukul kepalanya dengan tongkat kecil yang selalu dibawanya.


Nama:Verra nurmalasari
kelas:1PA04
npm:18511389
Sumber:http://peperonity.com/go/sites/mview/bahasa-indonesia/17750098

No comments:

Post a Comment